Kamis, 10 Maret 2016

IMPIAN SUKSESKU IT START HERE......




Sejak tahun 2004 saya menjadi bagian dari dunia pendidikan Indonesia yang diamanahkan bertugas di SD Inpres Bertingkat Kelapa Tiga Kota Makassar hingga sekarang. Meskipun tidak banyak prestasi yang saya raih, tapi ada beberapa pengalaman dan karya kecil yang ingin  saya bagi, semoga bisa memberi manfaat dan sumber inspirasi bagi teman-teman...

Pada tahun 2010 saat program KKG BERMUTU berjalan, ada program untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Saya masuk dalam kelompok guru kelas VI karena pada tahun ajaran itu saya mengajar di kelas VI. Saat berdiskusi dengan teman kelompok, saya mengajukan usul untuk membuat media yang sesuai dengan materi yang saat ini kami ajarkan sehingga program pengajaran di kelas tidak terganggu. Pada waktu itu saya ditunjuk menjadi guru model dengan observer teman guru kelas VI, kepala sekolah dan pengawas. Media yang kami buat adalah media pembelajaran “Ragam Bidang Kartesius”. Media pembelajaran terbuat dari stearfoam, benang  wol, pita dan jarum pentul. Media ini kami buat bersama dengan siswa sehari sebelum proses penelitian dimulai. Alhamdulilah media inilah yang menjadi hasil dari kegiatan KKG BERMUTU yang kemudian dipajang di ruang gugus kami. Dalam pembelajaran pun kami sangat gembira melihat hasil yang siswa capai. Anak-anak begitu antusias dan bersemangat. Materi dapat dengan mudah mereka pahami. Bahkan pada saat kepala sekolah se-Gugus VI yang menjadi observer, ketika refleksi setelah PBM ada yang mengira anak-anak telah diajarkan sebelumnya sebab mereka melihat begitu mudah dan cepatnya anak-anak dapat menyelesaikan tugas yang dikemas dalam bentuk perlombaan.
Pada tahun 2014 saya diberi amanah untuk mengajar di kelas I atas permintaan sendiri dengan alasan ada anak kecil. Mengajar di kelas I belum pernah saya jalani sebelumnya. Ini tantangan baru bagiku. Mencari buku belajar membaca permulaan, bertanya ke orang tua siswa yang anaknya dapat membaca dengan lancar sejak TK, kepada guru TK, dan belajar dari cara anakkku membaca yang saat itu masih duduk di bangku TK menjadi kegiatan baruku. Dan alhasil dari sekian upaya itu telah melahirkan sebuah karya kecilku yang sangat membantuku dalam mengajar membaca dan menulis hingga saat ini. Saya menulis buku belajar membaca sambil menulis dalam bentuk games 3 level. Alhamdulilah ternyata karya inilah yang kemudian berhasil diterima dan diterbitkan di buku alumni Sekolah Guru Indonesia tahun 2015 “Murid Pasif Pangkal Guru Kreatif” bersama karya teman-teman SGI dari berbagai daerah. Moment inilah yang membuat semangatku untuk menulis menjadi sangat besar.
Tahun 2015 pada ajang pemilihan guru berprestasi tersimpan kisah penting dalam saya menyebutnya “pembuktian diri”. Ajang ini terkadang dari kecamatan kami tidak ada seleksi tetapi penunjukan langsung. Pada waktu itu yang ditunjuk dari gugusnya adalah guru yang notabene adalah ipar saya. Tetapi pada hari yang ditentukan dia mundur karena sakit, kemudian meminta saya untuk menggantikan. Dengan setengah hati saya memenuhi permintaannya, datang ke UPTD Kecamatan untuk seleksi. Menunggu hingga jam 12 siang ternyata tidak ada peserta lain yang datang. Panitia menjadi gusar, dan saya dipanggil untuk wawancara. Karena geram panitia kemudian menghubungi kepala-kepala sekolah lain untuk mengirimkan gurunya. Dari percakapan yang saya dengar, sempatlah mereka meragukan saya dengan berkata “guru dari SD mana?”....tunggu saja dulu yang lain”. Panitia berkeras bahwa kenapa harus menunggu yang tidak ada. Ini saja...ya Allah, hari itu saya merasa begitu gamang. Tapi kemudian saya ambil positifnya saja bahwa hari ini saya juara I ......hehe. Dengan penuh ragu saya membawa berkas portofolio yang cukup aneh (kacau balau) ke ajang lomba. Dengan media ragam bidang kartesius itu saya maju memberi presentasi, dan alhamdulilah mendapat pujian dari juri dan akhirnya mengantarkanku meraih juara II tingkat Kota Makassar. Piala pertama yang saya terima seumur hidupku...dan bisa hadir di upacara peringatan Hardiknas di Balaikota sudah membuat saya bak bermimpi. Sesuatu yang begitu luar biasa bagi orang biasa sepertiku.
Selanjutnya kisahku beberapa hari yang lalu, pada pembelajaran Tema Pekerjaan. Saya berpikir untuk melakukan apersepsi jenis-jenis pekerjaan sebelum memasuki pelajaran dengan materi benda-benda yang digunakan oleh jenis pekerjaan tertentu. Berbekal ilmu yang saya terima di School of Master Teacher Dompet Dhuafa Sulsel, saya mencoba menerapkan teknik belajar tebak-tebakan dengan siswa. Saya peragakan, siswa menebak nama pekerjaan yang dimaksud. Masyaallah meskipun saya harus bertingkah seperti badut yang tidak lucu, tetapi melihat siswa seakan terhipnotis , fokus tingkat tinggi membuat saya sangat amazing. Mereka dapat menebak dengan baik, bahkan setiap gerakan tubuhku menjadi perhatian mereka. Sekecil apapun itu. Moment  yang membuat saya tertawa adalah ketika jeda antar jenis pekerjaan saya menggerak-gerakkan jari di kepala tanda sedang berpikir...tiba-tiba semua siswaku kompak berteriak “kepiting Buuuu...” (haha). Suatu proses pembelajaran yang sangat menggembirakan meskipun tanpa suara. Metode inu kusebut belajar ala pantonim.
Demikian kisahku...pengalaman kecil, semoga dapat menginspirasi.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar